News update

Jumat, 18 Maret 2011

Pilihan terhadap ponsel cerdas semakin banyak. Dengan kecanggihan dan spesifikasi yang semakin lengkap, para pemakai ponsel ditawarkan berbagai kemudahan berinteraksi lewat teknologi 


 

Para pencinta telepon seluler (ponsel) cerdas sebaiknya bersiap-siap menerima kehadiran Android. Sudah sejak lama keberadaan ponsel Android diprediksi akan menggeser posisi BlackBerry dan iPhone, termasuk bagi pasar Indonesia.

Para pemakai ponsel berbasis teknologi tingkat tinggi sebaiknya menengok Android yang menggunakan HTC Magic, sistem open source (OS) dari Google dan Open Handset Alliance yang sudah lama dinantikan. HTC Magic sendiri sudah hadir di Indonesia sejak pertengahan tahun lalu dengan memilih Telkomsel sebagai pemasarnya. Ketika Android diperkenalkan oleh Google pada 2007, banyak pemakai ponsel cerdas yang “penasaran” pada produk ini.

Setelah ditunggu-tunggu, High Tech Computer (HTC) kemudian menjadi vendor pertama yang melahirkan ponsel Android dengan nama Dream. Produk itu diperkenalkan kepada publik di Amerika Serikat (AS) dan Inggris pada Oktober 2008 dengan nama T-Mobile G1, seperti nama operator yang memasarkannya. Sambutan masyarakat di kedua negara tersebut ternyata sangat baik sehingga wilayah pemasarannya diperluas. Pada 21 Februari 2009, melalui operator SingTel, HTC Dream masuk ke pasar Asia. Negara pertama yang disasar adalah Singapura. Sambutan masyarakat pun sama baiknya dengan di AS dan Inggris.
Tidak lama kemudian, pasar diperluas hingga Taiwan, daratan Eropa, Amerika, Asia, dan kini Indonesia. Dengan masuknya HTC ke pasar, berarti persaingan di pasar sistem operasi ponsel cerdas semakin ketat. Sebelumnya, sudah ada beberapa pemain di ladang yang sama, seperti Symbian, Windows Mobile, BlackBerry, Apple OS, dan Palm OS. China sebagai negara besar di Asia tidak melewatkan peluang ini. Salah satu vendornya, Huawei, telah memperkenalkan ponsel Android pertamanya pada tahun lalu dengan nama Huawei U8230.
Huawei U8230 memiliki layar sentuh selebar 3,5 inci dengan keyboard QWERTY virtual. Ponsel itu sudah mengandung browser Google Chrome yang mendukung Google Map, Google Search, dan Google Talk. Android di Indonesia Kesuksesan ponsel Android di dunia ternyata membuat LG Electronics Indonesia berencana memasok beberapa jenis pada 2010 ini.
“Kita melihat Android semakin populer namanya di dunia. Tentunya kita ingin memasok ponsel dengan OS tersebut di Tanah Air,” jelas Richard Susilo, Product Marketing LG Indonesia, beberapa waktu lalu. Sesuai dengan tren yang ada saat ini, salah satu handset dari LG tersebut menggunakan papan ketik QWERTY dengan teknologi layar sentuh. Harganya sekitar 3 juta rupiah. Menurut Richard, ponsel-ponsel Android itu akan diluncurkan ke pasar pada kuartal pertama 2010. Memenuhi janjinya beberapa waktu lalu tersebut, pada kuartal pertama ini, LG mengeluarkan 20 jenis ponsel dengan OS Android, Windows Mobile, dan Linux. Namun, LG menekankan bahwa ponsel berbasis Android akan lebih mendominasi.
Tidak kurang dari setengah jumlah ponsel yang akan digelontorkan LG akan menggunakan OS besutan Google. “Kami akan melanjutkan untuk membuat terobosan di 2010 untuk menguatkan eksistensi kami dan menjadi salah satu vendor perangkat mobile papan atas di 2012,” kata Presiden dan CEO LG Electronics Mobile Communication Company Skott Ahn. Sebelumnya, ponsel cerdas berbasis open source buatan Google sudah dilirik vendor lokal.
PT Konten Indomedia Pratama (IMO) menjadi perusahaan lokal pertama yang menyediakan ponsel cerdas Android dengan merek IMO S900. Sebagai pendatang baru di pasar ponsel cerdas, IMO mematok harga miring untuk menarik minat calon konsumen. Menjelang akhir 2009, IMO S900 dibanderol dengan harga yang relatif murah dibandingkan ponsel cerdas lain di pasaran. “Kami menjualnya dengan harga 2.250.000 rupiah,” kata Sarwo Wargono, Presiden Direktur PT Konten Indomedia Pratama, distributor utama IMO saat itu. IMO S900 dihadirkan dengan warna hitam berlayar sentuh 2,8 inci.
Sistem komputasinya didukung prosesor Samsung S3C2448 dengan clock speed 400 MHz, memori 128 ROM, memori 128 RAM, serta mendukung memori eksternal microSD hingga 2 GB. Fitur lainnya antara lain kamera QVGA 2 megapiksel CMOS, WiFi, dan Bluetooth. Baterainya menggunakan Li-Ion 1200 mAh dengan daya tahan waktu siaga 300 jam dan waktu bicara hingga empat jam. Sementara itu, Sony Ericsson memberi nama ponsel cerdasnya Xperia X10. Jenis itu dinilai paling canggih karena dilengkapi koneksi Internet seluler berkecepatan tinggi 3G, Internet seluler Wi-Fi, dan navigasi satelit GPS seperti ponsel cerdas Android yang lain. Selain itu, Xperia X10 dilengkapi layar sentuh 4,0 inci dan kamera digital beresolusi 8,1 megapiksel. Menurut rencana, ponsel cerdas itu akan dilucurkan dalam waktu dekat.
Dengan demikian, ponsel cerdas Android yang paling canggih dan sudah beredar di pasar pada saat ini adalah Droid dari Motorola. Sony Ericsson pertama kali memasarkan keluarga Xperia pada Oktober 2008, yaitu ponsel cerdas Xperia X1. Jenis itu dilengkapi sistem operasi Windows Mobile 6.1, layar sentuh 3,0 inci, dan kamera digital beresolusi 3,2 megapiksel. Sayangnya, ponsel cerdas itu tidak sukses di pasaran karena teknologi yang digunakan terbilang usang dan pengoperasiannya pun rumit. _

Tidak ada komentar:

Posting Komentar